Takhluk
Adakalanya aku diam dan berlagak sopan
tanpa merangkul
dan tak sudi tuk dirangkul
hanya paras iblis yang jadi mampu tuk lihai terhadapku
mereka akrab terhadap dosa- dosa yang telah aku tenggak,
bahkan dengan senyumA
mereka menyuapiku sebutir telur dan rendang
Tidak usah salah sangka!
Aku makhluk yang pernah bersyahadat
dan masih ku rendam syahadatku …
dalam kuncup berbau kadarnya
Barang kali imanku telah dilebur lelah,
hingga dosa dengan leluasa merayap ke sendi- sendi rohku
Kitab dan sajadahku ku renggang …
Jadi bala tak sungkan tuk membelalak dan liar mencabik- cabik senyumku
Mau sampai kapan nafas ini,
biar ku minta dispensasi tuk menjenguk malaikat putihku
yang menumbuk buku- buku hitam
di perpustakaan Tuhan.
2010
10 komentar:
bagus banget OH SASTRA puisinya.
ajarin dunk..
tetap kreatif,
TQ mbez dh diblang cantiiiik
hehehehe ......
puisi bgus tnah wei puitis abbbbiiiisssssss
.........
sesekali ada apresiasi dari karya puisi kamu bung...
mbezzz.....
aq yow mau lho dbikinin puisi.....
tak tunggu lho.....
cye...cye puitis bgt,nextime buatin q pisi y
mbesssss???? semangat sll ya
hebat banget tulisannya'pants aja ambil sastra. heheee......
setuju tu....
tetap diperjuangkan ats smua dispensasi'y'''
jgn disia2kn...
ok...!
OH SASTRA....
puisiya keren...
ovik..pusinya apa orange yang keren..jarang - jarang lo..mbez macak koyok ngunu kwi....hehehehe
Posting Komentar