sugeng rawuh

SUGENG RAWUH SUGENG RAWUH SUGENG RAWUH SUGENG RAWUH SUGENG RAWUH SUGENG RAWUH SUGENG RAWUH SUGENG RAWUH SUGENG RAWUH SUGENG RAWUH SUGENG

puisi baru


Takhluk 
    
Adakalanya aku diam dan berlagak sopan
    tanpa merangkul
    dan tak sudi tuk dirangkul
    hanya paras iblis yang jadi mampu tuk lihai terhadapku
    mereka akrab terhadap dosa- dosa yang telah aku tenggak,
    bahkan dengan senyumA
    mereka menyuapiku sebutir telur dan rendang

    Tidak usah salah sangka!
Aku makhluk yang pernah bersyahadat
dan masih ku rendam syahadatku …
dalam kuncup berbau kadarnya

    Barang kali imanku telah dilebur lelah,
    hingga dosa dengan leluasa merayap ke sendi- sendi rohku

    Kitab dan sajadahku ku renggang …
    Jadi bala tak sungkan tuk membelalak dan liar mencabik- cabik senyumku

    Mau sampai kapan nafas ini,
    biar ku minta dispensasi tuk menjenguk malaikat putihku
    yang menumbuk buku- buku hitam
    di perpustakaan Tuhan.

2010

test buat blog



Imajiku melayang sebatas mimpiku bertemu Tuhanku
langkahku kerap kali menciut saat alam membisikkan aromanya
senyumku menjadi cadar dalam senyap jiwaku